Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Masih Eksis Di Madiun

Oleh: Agmada Restu DianaEditor: Dayati19 Jun 2024 – 19:36Madiun

sharethis sharing button
Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Masih Eksis Di Madiun

Ki Slamet saat menjelaskan tentang tema Mustikaning Rasa pada program Mimbar Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Foto: Mada Ristu/RRI

KBRN, Madiun: Penghayat kepercayaan merupakan kelompok masyarakat di Indonesia yang mempraktikkan ajaran dan tradisi spiritual yang berbeda dari agama-agama besar. Namun, masih banyak  yang belum sepenuhnya memahami tuntunan ajaran penghayat kepercayaan. 

Penghayat kepercayaan memiliki berbagai ajaran yang berakar pada tradisi lokal dan spiritualitas nusantara. Ketika hadir dalam program Mimbar Penghayat Kepercayaan Pro1 RRI Madiun, Ki Slamet Riyadi menjelaskan beberapa hal terkait tuntunan ajaran penghayat kepercayaan. 

“Penghormatan dan pemujaan terhadap leluhur adalah hal penting dalam banyak kepercayaan. Upacara adat dan ritual sering kali dilakukan untuk menghormati roh leluhur dan meminta berkah,” katanya, Rabu (19/6/2024).

Ajaran penghayat kepercayaan sering kali mencakup kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Ini termasuk pengetahuan tentang pengobatan tradisional, tata cara bertani, dan adat istiadat. Berbagai ritual dan upacara keagamaan dilakukan untuk memperkuat ikatan jaringan, mengatasi krisis, atau merayakan siklus alam. Ritual ini bisa melibatkan tarian, musik, dan persembahan. Banyak ajaran penghayat kepercayaan yang menekankan pentingnya hidup selaras dengan alam. Manusia dianggap sebagai bagian integral dari alam semesta dan harus menjaga harmoni dengan lingkungan sekitar.

Ki Slamet menambahkan, tentang beragam aliran, ada beberapa prinsip umum yang sering dijumpai dalam masyarakat. Namun, terkadang stigma yang negatif tidak jarang masih muncul juga. 

“Meskipun telah diakui secara hukum, penghayat kepercayaan masih menghadapi berbagai tantangan, seperti stigma sosial dan diskriminasi. Banyak dari mereka yang masih merasa sulit untuk mendapatkan akses yang setara dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan pekerjaan,” jelasnya. Namun, dengan semakin meningkatnya kesadaran dan edukasi mengenai keberagaman spiritual di Indonesia, ada harapan bahwa penghayat kepercayaan akan mendapatkan penghormatan dan penerimaan yang lebih luas.

Penghayat kepercayaan merupakan bagian integral dari keragaman budaya dan spiritual Indonesia. Tuntunan ajarannya yang berfokus pada keseimbangan alam, penghormatan leluhur, dan kebijaksanaan lokal merupakan warisan berharga yang perlu dilestarikan. Dengan pengakuan hukum yang semakin kuat dan upaya untuk mengatasi tantangan sosial, penghayat kepercayaan dapat berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang inklusif dan harmonis.

https://www.rri.co.id/lain-lain/766760/penghayat-kepercayaan-terhadap-tuhan-yang-maha-esa-masih-eksis-di-madiun